PROFIL WALI BAND

Wali Band Profile

Nama: Wali Band
Dirth Tanggal: 31 Oktober 1999
Tempat Lahir: Jakarta, Indonesia
Genre: Pop
Aktif: 2008 - Present
Record Perusahaan: Nagaswara
website: www.parawali.com

Wali Band adalah grup musik dari BLORA, berkedudukan di Kapuk, Cengkareng. Band ini dibentuk pada tahun 2008. Semua orang-orang ini lulusan sebuah sekolah asrama agama bagi umat Islam dan bagian adalah alumnus Syarif Hidayattullah Jakarta. Album pertama mereka dirilis pada 2008. Band ini umumnya genre pop dengan sedikit sentuhan irama Melayu dalam lagu mereka. Hit lagu dalam album ini adalah "Dik" dan "Egokah Aku" digunakan model Shireen Sungkar di klip video.

Anggota:
* Faank (vokal)
* Apoy (gitar)
* Tomie (drum)
* Ovie (keyboard)
* Nunu (bass).

Diskografi

* Orang Bilang (2008)
* Cari Jodoh (2009)
* Ingat Sholawat (2009)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL NANO BAND


Menulis lirik, membuat musik, menyatukannya dan kemudian meraciknya menjadi sesuatu yang indah untuk kemudian disebarkan, agar bisa didengar, dihayati dan dinikmati. Serta memperkaya industri musik dengan sesuatu yang baru dengan memadukan antara idealisme dan industri musik di Indonesia. Itulah visi dan misi Nano.

Band asal bandung yang digawangi oleh Niyo (vocal), O-Pit (gitar) dan Opix (keyboard). Bertiga pergi ke Jakarta agar niat mereka tak hanya sekadar niat, tetapi bisa berbuah menjadi hasil yang nyata. Beruntung, Ricky FM menemukan mereka dan kemudian bersedia menjadi produser mereka. Dari sini, usaha mereka mulai terlihat hasilnya. Bersama dengan Pelangi Records, Nano me-release album perdana mereka VER 1.0 dengan single yang dijagokan "Sebatas Mimpi". Lagu ini menceritakan tentang perjuangan seorang cowok mengejar cewek pujaannya. Tapi sayangnya si cewek hanya menganggapnya sebagai teman saja. Dengan Lirik lagu yang menyentuh dan musik yang easy listening Ricky optimis lagu ini mudah diterima oleh para pecinta musik. Benar saja dugaan itu. Dan setelah sukses dengan single pertamanya, NANO kembali menyapa pencinta musik Indonesia dengan single ke-2 yang yang berjudul "Sampai Kumati" yang berisikan pesan tentang kesetiaan.



Ada 10 track di album ini. Single lainnya antara lain Aku Bukan Malaikat, Sampai Kumati, Terbanglah Cinta, T.M.T (Teman Makan Teman) dll. Sementara konsep dari cover album mereka ini adalah "Laboratorium". Tema yang unik. Tapi sebenarnya ada makna lain yang ingin disampaikan dari tema tersebut. Yaitu karena proses pembuatan karya formula dan pembuatan karya musik itu sama. Sama – sama meracik-racik. Kombinasi formula gitar, keyboard, vocal ditambah dengan formula cinta didapatlah suatu formula yang baru yaitu formula Nano.
Itulah Nano, yang secara filsuf artinya adalah sesuatu yang kecil tapi memberi manfaat atau dampak yang besar. Sama seperti harapan mereka untuk album perdananya ini.


PERSONIL NANO BAND:

Nama: I Nyoman Triatmaja Putra (Niyo)
TTL: Lampung, 01 Maret 1987
Posisi: Vocal
Fav Band/ Player: Mr. Eric Martin BIG

Nama: Novie Sofian Bey (O-pit)
TTL: Bandung, 20 November 1982
Posisi: Gitar
Fav Band/ Player: Guns N Roses, Motley Crue

Nama: Taufik Hidayat (Opix)
TTL: Jakarta, 11 Februsri 1981
Posisi: Keyboard, Sequencer
Fav Band/ Player: Carpark North, Yanni

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL VAGETOZ


Vagetoz dibentuk pada tanggal 12 Mei 1999 dengan personel Teguh Permana (vokal), Acep Gunawan alias Son! (gitar), Irman alias Nuky (gitar), Budi alias Eboth (bass), dan Rudi alias Day (drum).

Proses pemilihan nama Vagetoz mempunyai cerita tersendiri. Setiap latihan di studio, mereka selalu memakai nama berbeda-beda karena memang saat terbentuk band ini belum punya nama. Dan setiap akan latihan ada saja personil yang menunda-nunda waktu. Pageto atuh! Bahasa sunda yang artinya lusa saja. Karena keseringan, lama kelamaan kata pageto menjadi semakin familiar. Biar lebih keren mereka menggantinya dengan kata Vagetoz. Jadilah nama Band Vagetoz.

Band asal Sukabumi ini terhitung rajin mengikuti beragam festival yang digelar di tanah kelahirannya, hingga kota Bandung dan sekitarnya. Dasar memang berpotensi plus hoki, setiap festival yang disambangi pasti mereka juarai. Sampai-sampai Teguh cs tidak boleh ikut festival di Sukabumi sendiri karena pialanya pasti diborong oleh mereka. Sejak tahun 2003 Vagetoz sudah mempunyai pengalaman manggung bareng band papan atas, sebut saja /rif, Samson, Ungu, hingga panggung Soundrenalin. Tahun 2004 mereka berkesempatan rekaman album kompilasi, dengan modal satu single berjudul Sebaiknya Aku Pergi.

Pada tahun 2007 mereka mengikuti ajang A Mild Live Wanted 2007 dan menjadi jawara di tingkat Regional Jawa Barat. Namun karena merasa belum sanggup untuk berkomitmen penuh dalam menjalani rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan untuk para juara A Mild Live Wanted 2007 tingkat regional, mereka memutuskan mundur dan menyerahkan gelar juara pada runner up, Second Civil.

Setelah mengundurkan diri dari A Mild Live Wanted, Vagetoz kembali merajut mimpinya untuk membuat album solo. Keinginan mereka akhirnya terkabul setelah dikontrak oleh Sony-BMG dan merilis album perdananya yang bertajuk Sesuatu Yang Beda pada tahun 2007.

Album dengan hits seperti Saat Kau Pergi, Betapa Aku Mencintaimu, Sesuatu Yang Beda dan Penyesalanku ini melambungkan nama Vagetoz di ranah musik Indonesia. RBT-nya bahkan didownload hingga lebih dari 5 juta kali.

Tahun 2008, Vagetoz kembali dengan album religius bertajuk Kuatkan Aku yang menghadirkan 8 lagu dan 4 lagu dalam format karaoke. Album ini diciptakan berdasarkan inspirasi pribadi para personil Vagetoz dalam meniti perjalanan spiritualnya. Perilisan album ini juga bersamaan dengan novel yang berjudul Kuatkan Aku : Catatan Spiritual dan Kreativitas Vagetoz yang diterbitkan oleh DAR! Mizan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL VIERRA

Sepertinya sudah cukup lama kita tidak mendengar kaum remaja bernyanyi seperti remaja yang sebenarnya. Kebanyakan bernyanyi dengan gaya yang sok dewasa, sebagian lagi muncul dengan lagu-lagu masa lalu yang memang sudah enak.

Tapi coba dengarkan Vierra. Sekelompok remaja yang bernyanyi dengan jujur dan lugas seperti layaknya remaja saat ini. Background musikal tinggi dari orang tua mereka, tidak lantas membuat band ini terpengaruh untuk membuat lagu seperti gaya orang tua mereka. Vierra yang dimotori Kevin, yang notabene adalah putra dari komposer Adie MS, memilih menulis dan memainkan lagu-lagu yang sesuai dengan hati mereka.

Hal itu terlihat dari judul single pertama, "Dengarkan Curhatku" yang terdapat di album perdana mereka, My First Love (2009). Sebuah lagu yang tulus dari dalam hati mereka. Benar-benar tentang kejadian sehari-hari yang mereka alami sendiri.

Vierra ialah remaja yang bermain dengan gaya yang benar-benar remaja, gaya bahasa yang remaja, penampilan yang sangat remaja, karena mereka benar-benar remaja.

Vierra adalah Kevin Aprilio (keyboard), Widy Soediro (vokal), Raka Cyril (Gitar), dan Tryan (Drum).

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL THE TITANS


Keinginan untuk terus bermusik dan berkarya, itulah alasan dan tujuan utama Andika dan Indra ketika mendirikan The Titans. Musik memang sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan dua sohib ini. Dengan pengalaman ngeband yang panjang dan berliku, Andika dan Indra bertekad menjadikan The Titans band terakhir untuk mencurahkan semua inspirasi dan bakat mereka di dunia musik.

Untuk membentuk sebuah band, Andika dan Indra mengajak beberapa musisi yang juga sudah punya pengalaman yang gak bisa di bilang pendek. Utomo Haridwinanto yang akrab di panggil Tomtom salah satu personil T-Five setuju buat menduduki posisi drum. Sonny Khrisna Yudha atau Oni sudah bertahun-tahun ngeband bareng kakaknya di Five Minutes, di The Titans Oni megang posisi guitar. Imot atau dengan nama asli Tomi di kenal Andika waktu bekerjasama bareng-bareng memproduksi dan memproduseri album salah satu artist hip-hop yang berada di bawah naungan management Andika. Cowok berkacamata dan mantan punggawa Rock N Roll Mafia ini memegang posisi programming/synthesizer. Yang terakhir mereka rekrut untuk gabung adalah sang vokalis, setelah menajalani beberapa seleksi, terpilihlah Rizki, mantan vokalis IZE Dreamband yang di percaya mengisi posisi olah vokal. Oh ya, sebelumnya The Titans sudah memiliki vokalis bernama Bobby, tapi ia lebih memilih mundur untuk serius menekuni pekerjaannya sebagai pegawai bank.

Pada tanggal 8 December 2006 The Titans resmi didirikan di Bandung. Sebagai band baru, The Titans memang harus berjuang dari bawah untuk merebut hati penggemar. Bersanding dengan band-band yang telah berdiri sebelumnya, The Titans yakin dan positif bisa berkibar dan menjadi salah satu superband di tanah air.

Setelah beberapa bulan berkutat di studio, akhirnya debut album bertajuk self-titled "The Titans" rampung dan dirilis 27 April 2007. Album yg ditulis bersama-sama oleh seluruh personil The Titans ini diharapkan bisa diterima dengan baik dan dinikmati oleh para pecinta musik Indonesia. Single pertama adalah lagu ciptaan Indra berjudul "Rasa Ini".

Album The Titans dipengaruhi beberapa musisi yang menjadi panutan masing-masing personil di antaranya ada pengaruh The Cure, Coldplay, Stereophonic, Daftpunk, Keane, Muse dan lain-lain. Brit pop/rock memang jadi kiblat bermusik mereka. Musik yang ngepop tapi gak cengeng, ngerock tapi gak terlalu cadas, mellow tapi gak monoton, melancholic tapi gak meratap-ratap. Musik yang enak di dengar tapi gak ngebosenin, penuh dengan sound yang kreatif. Untuk kedepannya bisa aja aliran musik The Titans berubah sejalan dengan pengalaman dan dunia musik yang terus berkembang.

Nama The Titans ini di pilih karena dipercaya oleh semua personilnya bakalan bisa merepresentasikan kekuatan dan kebesaran semangat mereka menjadi musisi-musisi handal dan membangun The Titans menjadi salah satu band terbesar di Indonesia.

The Titans sendiri di ambil dari Mitologi Yunani Kuno atau cerita dewa-dewa dari kepercayaan orang-orang Yunani. Pada masanya The Titans merupakan personifikasi dari kekuatan-kekuatan alam yang ada. The Titans adalah terdiri dari 10 anak-anak, 5 laki-laki dan 5 perempuan (laki-laki: Titanes, perempuan: Titanides), dan 2 orangtua mereka sendiri yaitu Gaia dan Uranus. Total jumlah mereka adalah 12. Pada masanya The Titans menguasai dunia mereka dengan kekuatan mutlak dan tidak bisa diganggu gugat. Kekuatan The Titans di dalam cerita kepercayaan Yunani inilah Andika, Indra, Oni, Tomtom, Imot dan Rizki berharap bisa menjadikan band ini untuk memiliki kekuatan di dunia musik dan bisa terus mengembangkan kemampuan masing-masing

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL THE DANCE COMPANY


Nama THE DANCE COMPANY itu sendiri ditemukan secara tidak sengaja, ketika mereka sedang menumpangi bis yang membawa mereka menuju tempat acara di Bali, mereka melewati sebuah toko yang bernama dance company, WEGA lalu berpikir bahwa kalo mereka jadi membuat band, maka nama the dance company akan menjadi nama yang lucu dan mengundang perhatian. Secara internal ,nama The Dance Company sendiri bisa juga diartikan teman berdansa atau teman untuk bersenang senang…sama seperti persahabatan mereka..

Tidak ada satu jenis aliran musikpun yang bisa membatasi mereka, karena mereka memang tidak memperdulikan itu..yang mereka pikirkan adalah bagaimana memberi sumbangan yang berarti untuk kejayaan musik Indonesia, dan memberikan pilihan yang segar untuk hiburan musik Indonesia. Tidak ada satu pihak pun yang menunggangi idealisme para Papa Rock n Roll ini, tidak juga perusahaan rekaman tempat mereka bernaung. Nagaswara diwakili oleh Pak Rahayu sebagai eksekutif produser, memberikan kebebasan 2009 % untuk membuat album ini. Bahkan kontrak rekaman mereka tidak dibayar dengan uang, tapi cukup dengan alat komunikasi saja…

If you think this is just a regular band project, then you’re So Far Away from being right…you are wrong wrong wrong. Band ini istimewa, unik dan luar biasa, karena bisa merubah seorang Nugie menjadi MBOT, Baim menjadi BEBE, Pongki Barata menjadi WEGA dan Ariyo Wahab menjadi RIYO untuk menjadi THE DANCE COMPANY atau tepatnya your dance company…

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL THE CHANGCUTERS

The Changcuters dibentuk di Bandung pada tahun 2005. Personelnya adalah Mohammad Tria Ramadhani alias Tria (vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitaris), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitaris), Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa (bassis), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drummer).

Berdirinya band ini diprakarsai oleh Dipa, Tria dan Qibil yang teman sekampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erik, yang juga teman Qibil main band saat SMU. Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang popular di mata mereka lantaran lucu.

Pada bulan Agustus 2006 mereka merilis album Mencoba Sukses secara indie dengan bantuan Uki Peterpan, namun tak seperti harapan yang dituangkan di judul albumnya, album ini kurang sukses di pasaran.

Keberuntungan mereka mulai nampak setelah mereka digaet Sony-BMG pada tahun 2008. Pada tahun yang sama mereka merilis album Mencoba Sukses Kembali dengan singel andalan seperti Racun Dunia, I Love U Bibeh dan Hijrah Ke London. Album ini sukses berat dan setelah itu mereka pun laris di luar bidang musik. Selain bintang iklan, The Changcuters juga sempat membintangi film layar lebar berjudul Tarix Jabrix.

Tahun 2009 ini The Changcuters akan merilis album keduanya yang berjudul The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL SUPERMAN IS DEAD

  • Superman Is Dead (SID), didirikan di Bali pada tahun 1995 oleh Bobby Kool (lead vocal, guitar, graphic designer), Eka Rock (bass and backing vocal) dan Jrx (drummer). Tiga cowok ini menggemari Green Day dan NOFX, dan belakangan mereka lebih terpengaruh oleh musik punk 'n roll dari Supersuckers, Living End dan Social Distortion.

    Awalnya band mereka bernama Superman Silvergun, nama yang diambil dari lagu milik Stone Temple Pilot`s. Namun mereka memutuskan untuk ganti nama menjadi Superman Is Dead karena mereka yakin bahwa tak ada orang yang sempurna di dunia ini.

    SID sempat memproduksi tiga album secara independen, yaitu Case 15 (1997), Superman is Dead (1999) dan Bad Bad Bad (mini album, 6 tracks - 2002) sebelum bergabung dengan Sony-BMG Indonesia pada bulan Maret 2003.

    Bersama Sony-BMG, SID sudah merilis empat album, yaitu Kuta Rock City (2003), The Hangover Decade (2004), Black Market Love (2006), dan Angel & The Outsiders (2009).

    PRESTASI SID
  • August 2002, Openning Act Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
  • Superman Is Dead “Hot & Freaky People 2003” MTV Trax Magazine January 2003
  • June 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month”
  • Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
  • 2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
  • 2003, AMI Award “The Best New Artist”
  • 2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category” for Kuta Rock City Album
  • 2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominee” for Black Market Love Album
  • 2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
  • 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
  • April 2007, SID Opening Act for American Punk Rock Band NOFX at Hard Rock CafĂ©, Kuta, Bali.
  • Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, “Message of Change” Artist Nominee.
  • 17 June 2007, Guest Star Artist “Final Gudang Garam Rock Competition” Jakarta
  • October 2007, Superman Is Dead did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days.
  • 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors’ Edition Desember 2007.
  • 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead.
  • Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
  • 2008, Openning Act MXPX Jakarta.
  • “SID as a New Icons of Bali”. Yak Magazine Maret, April, May 2008.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL ST 12

Group musik yang dimotori oleh Pepep (drum), Iman Rush (guitar), Pepeng (guitar) dan Charly Van Houtten (vocalis) memang belum lama terbentuk, namun nama tersebut di atas bukanlah orang baru di duina musik.

Nama ST12 sendiri dipilih mereka sebagai nama grup karena sesuai dengan nama jalan dimana grup tersebut terbentuk yaitu di Studio OMS, Jl.Stasiun Timur No.12. "ST singkatan dari Stasiun Timur" tutur Pepep. Menurut Pepep, studio OMS selama ini sering dijadikan tempat mangkalnya para musisi senior maupun yunior di kota Kembang.

Seperti grup-grup musik pada umumnya, ST12 mengangkat tembang-tembang bertemakan cinta dalam album perdana mereka. Menurut mereka, lagu bertemakan cinta inilah yang kuat dan laku di pasaran. "Tema cinta merupakan tema yang sangat universal dan bisa dinikmati siapa saja. Baik tua maupun muda." tegasnya.

Sebagai lagu andalan ST12 band menjagokan tembang berjudul ATSL (Aku Tak Sanggup Lagi) dan Jalan Terbaik sebagai judul album. "Kami sempat ragu memilih lagu jagoan. Mau ATSL atau Jalan terbaik. Namun setelah rembukan dengan produser dan juga mendapat masukkan dari berbagai pihak, akhirnya kami memutuskan ATSL sebagai lagu unggulan."

Lagu ATSL sendiri memiliki karakter warna musik dan lirik yang kuat. Selain itu musiknya pun sangat easy listening sehingga sangat enak didengar dan mudah diikuti."Kami sengaja menciptakan musik yang easy listening. Sehingga orang awam atau pemusik jalanan yang hanya menggunakan gitar dalam bernyanyi, dapat memainkan lagu kami," jelas Pepep.

Konsep easy listening inilah yang akhirnya dijadikan ST12 sebagai visi dan misi mereka dalam menggarap album-albumnya."Kosep ini tidak akan dirubah.Mungkin kalau toh ada perubahan,lebih condong ke warna musiknya saja. Dimana warna musik tersebut akan kami sesuaikan dengan warna musik yang up to date pada masanya," kata Pepep. Namun, lanjutnya, "Kami tidak akan menghilangkan aspek komersial. Karena itu penting untuk penjualan."

Yang pasti, ST12 berusaha memberikan yang terbaik sesuai kemampuan. Dan ST12 berharap album perdana ini bisa diterima di masyarakat luas dan dapat ikut meramaikan blantika musik Indonesia pada umumnya

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL SHERINA

Sinna Sherina Munaf (Sherina) lahir di Bandung pada 11 Juni 1990. Sebelum memasuki dunia rekaman, Sherina pernah menjuarai beberapa kompetisi menyanyi. Sherina juga belajar menyanyi di Bina Seni Suara (BISS) asuhan Elfa dan Uci Nurul (personil Elfa's Singer).
Melihat prestasinya itu, sang ayah (Triawan Munaf, mantan personel Giant Step) ingin membuatkan sebuah album untuk putrinya. Dia pun langsung menghubungi Elfa Secoria untuk membantu mewujudkan keinginannya. Gayung pun bersambut karena kebetulan Elfa ingin membuat musik orisinal anak-anak yang bagus.

Pada bulan Mei 1999 akhirnya album perdana Sherina, Andai Aku Besar Nanti pun dirilis. Album ini sangat berbeda dibandingkan album anak kebanyakan karena Sherina menyanyi diiringi orkestra.

Tak perlu waktu lama, nama Sherina pun melambung. Dia sempat membintangi sebuah film bertajuk Petualangan Sherina dan melahirkan album soundtrack untuk filmnya itu sebelum memutuskan untuk cuti dan berkonsentrasi pada pendidikan.

Tahun 2008 silam Sherina kembali dengan album dewasa pertamanya yang bertajuk Primadona. Gadis yang kini berambut pendek itu juga turut menyumbang satu lagu pada album soundtrack film Laskar Pelangi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL SHEILA ON 7


Grup yang berdiri pada 6 Mei 1996 ini pada awalnya adalah sekumpulan anak-anak sekolah dari beberapa SMA di Yogyakarta. Di awal berdirinya bersatulah lima anak muda, Duta (vokal) berasal dari SMA 4, Adam (bass) dari SMA 6, Eross (gitar) dari SMA Muhammadiyah I, Sakti (gitar) dari SMA De Britto, dan Anton (drum) berasal dari SMA Bopkri I. Mereka sepakat untuk membentuk sebuah band dan membawakan lagu-lagu dari kelompok Oasis, U2, Bon Jovi, Guns N’ Roses, dll. Pada waktu itu juga, mereka telah memiliki beberapa lagu-lagu orisinal karya mereka sendiri dan mereka mencoba untuk memperkenalkan dan membawakan lagu-lagu tersebut dengan penuh rasa percaya diri di berbagai pentas.

Sampai saat ini juga, mereka masih sulit untuk menyebut warna musik apa yang sebenarnya dimainkan. Tetapi satu hal yang jelas adalah bahwa mereka berkeyakinan untuk memainkan “Sheila music”, dimana ide-ide atau kreasi dalam bermusik dimunculkan secara spontan dan menampilkan lirik-lirik yang gampang dicerna serta konsep musik yang sederhana.

Pada awal berdirinya grup ini bernama “Sheila”. Tidak lama kemudian, mereka menambahkan kata “Gank”, hingga jadilah “Sheila Gank”. Namun karena masalah ‘sense’, akhirnya nama mereka berganti menjadi “Sheila on 7”, “on 7” berarti solmisasi alias 7 tangga nada (do re mi fa sol la si).

Sejak awal grup ini mencoba untuk tampil secara profesional. Dimulai dengan keterlibatan mereka dalam beberapa pentas musik, festival maupun pertunjukan komersil di DIY dan Jawa Tengah, baik di lingkup sekolah, kampus, serta panggung umum. Satu hal yang cukup meyakinkan dan membanggakan adalah keikutsertaan mereka dalam program indie label “Ajang Musikal” (Ajang Musisi Lokal) di tahun 1997 milik Radio Geronimo 105.8 FM & G-Indie Production di Yogyakarta, dimana program ini adalah program sindikasi radio yang disiarkan oleh hampir 90 radio swasta di tanah air. Ajang Musikal adalah program radio yang menyiarkan lagu-lagu karya sendiri dari band-band lokal yang belum pernah rekaman komersial.

Dalam program ini mereka mendapat respons yang sangat positif, dimana request dari para pendengar untuk lagu karya mereka sendiri yaitu ‘Kita’, menempatkan mereka selama 3 bulan berturut-turut di tangga lagu Ajang Musikal G-Indie 10 pada bulan Maret, April, dan Mei 1997.

Menunjuk pada hal tersebut, “Sheila on 7” mampu untuk merefleksikan dirinya dan menjadikannya sebagai tolak ukur untuk ke jenjang yang lebih atas lagi yakni rekaman komersial. Dengan penuh keyakinan pula, Sheila on 7 memberanikan diri untuk menawarkan demotape serta proposal ke label Sony Music Indonesia, dan akhirnya kesempatan pun datang dengan dikontraknya Sheila on 7 untuk 8 album dengan sistem royalti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL SAMSONS

Pada awal terbentuk, band ini bernama The Equal, dengan formasi awal BamS (vokal), irfan (gitar), erik (gitar), adjie (drum), aldri (bass) dan ucil (vokal). Formasi ini tidak bertahan lama karena sang vokalis wanita (ucil) memutuskan untuk mengundurkan diri. Sehingga pada tanggal 14 Juli 2003 The Equal Band memutuskan untuk mengganti nama menjadi The SamSonS, karena terhitung tanggal tersebut seluruh personil band adalah lelaki. Sehingga kami memilih nama The Samsons karena nama tersebut mencerminkan "Kelelakian" dari personil The Samsons.

Selain itu kami memilih nama The Samsons karena filosofi dari tokoh yang bernama Samson yang memiliki tenaga super kuat, sehingga kami mengharapkan eksistensi dan peran serta kami dalam dunia musik Indonesia akan sekuat filsofi tersebut. Keberadaan Adjie sebagai drumer ternyata tidaklah bertahan lama, hingga pada satu saat karena perbedaan visi ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari The Samsons. Keputusan Adjie untuk mengundurkan diri membawa The Samsons bertemu dengan drumer pengganti yang bernama chandra a.k.a konde. Keberadaan drumer baru (konde) cukup membawa hawa segar bagi band untuk berkarya lagi menjadi yang lebih baik dan berkualitas. Semenjak bergabungnya konde kami sepakat untuk mengusung nama SamSonS.

Pendekatan kepada musik POP merupakan gambaran musik yang diusung oleh SamSonS, hanya saja dalam setiap karya yang tercipta dikemas dalam "kemasan" yang berbeda-beda. Dalam karya kami terdapat musik POP yang dikemas dengan unsur Rock, Crunch, Minimalis, sampai sedikit unsur Jazz.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL RAN

RAN dibentuk di Jakarta pada tahun 2007. Nama band ini diambil dari huruf depan nama ketiga personelnya, yaitu Rayi (vokal), Asta (gitar) dan Nino (vokal).

Rayi dan Asta mulai bermain musik bersama sejak sekolah di SMA Al-Izhar, Pondok Labu. Bersama teman-temannya, mereka sempat membentuk band bernama F.R.D. (Funk Rap Disco) dan menjuarai berbagai lomba band antar sekolah. Setelah lulus SMA, band ini vakum lantaran beberapa personelnya melanjutkan studi ke luar negeri.

Saat akan mengikuti Indonesian Song Festival 2006 yang digelar JakTV, mereka pun menggaet Nino, adik kelas mereka untuk bergabung. Memang lagu "Pandangan Pertama" yang mereka bawakan di ajang itu hanya meraih juara kedua, tapi lewat lagu itu jalan mereka untuk rekaman jadi terbuka. Seorang produser bernama Dondy Soedjono menyodorkan demo lagu tersebut ke Universal Music Indonesia. Tak perlu waktu lama, RAN pun segera menandatangani kontrak rekaman.

Album perdana mereka "RAN For Your Life" dirilis pada tahun 2007. Berkat lagu-lagunya yang ceria dan berbeda dengan band kebanyakan yang muncul pada saat itu, popularitas mereka langsung menanjak. Lagu-lagu mereka seperti "Pandangan Pertama", "Selamat Pagi", dan "Hanya Untukmu" dari album ini silih berganti bersliweran di chart-chart radio dan televisi.

RAN sempat merilis dua singel, yaitu "Tunjukkan Cintamu" (kolaborasi dengan penyanyi Malaysia bernama Shila) dan "Ratu Lebah" (OST Ratu Lebah) sebelum mengeluarkan album keduanya, "Friday", pada tanggal 13 Agustus 2009.

Di album berisi 10 lagu ini mereka tetap mengusung musik yang ceria, kreatif dan segar. Mereka juga mencoba berkolaborasi dengan penyanyi dan musisi lain, seperti Dewi Sandra dan Andi Rianto. Sebuah singel berjudul "T.G.I. Friday" secara khusus mereka siapkan untuk membuka jalan menembus pasar Asia. Video klipnya yang digarap oleh Sigi Wimala bahkan dirilis secara khusus di stasiun televisi Channel V. Untuk pasar Indonesia, RAN memilih singel bertajuk "Jadi Gila".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL PROJECT POP

Project Pop merupakan generasi penerus dari P-Project, kelompok komedi dari Bandung. Kalau P-Project (Denny Chandra, Iszur Muchtar, Daan Aria, Joehana, Wawan, Denden, dan Iang Darmawan) memilih jalur lagu-lagu parodi atau plesetan dari lagu lain, Project Pop berbeda. Mereka membuat album komedi dengan lagu-lagu ciptaan sendiri.

Pada awal berdirinya, Project Pop beranggotakan 7 orang, yaitu Djoni Permato (Udjo), Herman Josis Mokalu (Yosi), Wahyu Rudi Astadi (Odie), Kartika Rachel Panggabean (Tika), Gumilar Nurochman (Gugum/Gummy) Muhammad Fachroni (Oon) dan Hilman. Mereka merilis album pertamanya yang mengangkat singel "Lumpia Vs Bakpia" pada tahun 1996.

Tahun 2000 Project Pop baru merilis album keduanya yang bertajuk "Tu Wa Ga Pat". Sayangnya saat itu salah satu anggotanya, Hilman, mundur karena ingin melanjutkan karir di bidang lain. Sejak saat itu Project Pop berjalan dengan enam personel saja.

Setahun kemudian mereka merilis album ketiga "Bli Dong Plis" dengan hits "Jangan Piki Piki". Tahun 2003 mereka kembali merilis album ke-4 dengan judul "PopOK". Album yang melambungkan hits "Dangdut Is The Music Of My Country" ini meraih penghargaan double platinum dengan penjualan di atas 300.000 copy.

Kesuksesan itu memacu mereka untuk terus berkarya. Pada tahun 2005, lahirlah album ke-5 mereka berjudul "Pop Circus" dengan hits "Jangan Ganggu Banci" yang menyabet gelar Video Klip Of The Year di Penghargaan MTV Indonesia.

Di usianya yang ke-11 tahun, Project Pop merilis album ke-6 nya pada bulan April 2007. Album bertajuk "Six A Six" itu makin memantapkan posisi Project Pop sebagai grup terdepan dalam musik komedi. Simak saja lagu "Metal vs Dugem" dan "Angkat Donk" yang kocak.

Bulan September 2008, kumpulan proses kreativitas mereka selama puluhan tahun diterbitkan dalam album kompilasi "Top of The Pop" oleh Musica Studio, label yang menaungi mereka. Selain lagu-lagu hitsnya, album ini juga berisi tiga lagu baru yang tak kalah asik, yaitu "Bukan Superstar", "Maramaramara", dan "Goyang Duyu".

Pada tahun 2009 Project Pop kembali menorehkan sensasi. Kali ini mereka memilih untuk merilis album ketujuhnya, "You Got Pop" pada tanggal 9 September 2009 (9/9/09), tanggal cantik yang biasanya dimanfaatkan orang untuk menikah atau melahirkan anak. Di album ke-7 ini mereka mengangkat singel berjudul "Batal Kawin"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL NIDJI

Sejarah awal terbentuknya band NIDJI yaitu dari persahabatan antara Rama dan Andro. Persahabatan mereka berkembang terus dalam dunia musik. Selanjutnya bersama Ariel yang telah bergabung dengan mereka, terciptalah sebuah lagu berjudul "Maria". Namun lagu itu belumlah sempurna dan masih membutuhkan sentuhan vokal. Kemudian mereka bertemu dengan Giring yang selanjutnya dapat melengkapi lagu "Maria" dengan mengisi vokal pada lagu tersebut. Setelah itu, Andro merekomendasikan Adri yang sebelumnya telah sering melakukan jam session bersamanya untuk menempati posisi sebagai drummer. Mereka berempat ( Ariel, Andro, Adri dan Giring )lalu menghubungi Rama yang sempat terpisah sebelum terciptanya lagu "Maria" untuk mencoba bermain musik bersama hingga akhirnya menemukan kecocokan visi dan misi. Pada awal Februari tahun 2002, terbentuklah NIDJI dalam formasi awal. Lalu pada awal April tahun 2005, NIDJI menambah personilnya menjadi 6, yaitu seorang keyboardist bernama Randy yang merupakan sahabat dari Giring, sang vocalist.

NIDJI merupakan penyempurnaan nama dari kata "NIJI" yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti Pelangi. Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata NIDJI sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bisa membiaskannya dalam satu warna musik

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL NETRAL

NETRAL adalah Group Band yang dibentuk pada tanggal 11 November 1992. Dimana oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak. Yang jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan 60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita kenal.

Personil awal Netral adalah BAGUS DHANAR DHANA (bass, vokal), GABRIEL BIMO SULAKSONO (drum) dan RICY DAYANDANI alias Miten (gitar). Mulanya, mereka memainkan musik-musik dari luar negeri seperti Nirvana, Testament, Jimi Hendrix, Alice in chain, Metallica, dan lain-lain. Juga sering mengisi acara-acara di SMA-SMA maupun Universitas-Universitas di Jabotabek..

Banyaknya pementasan yang dilakukan membuat Netral semakin dewasa dalam penampilan. Sehingga mereka mulai memikirkan untuk membuat album sendiri. Pada tahun 1994, dengan melalui perjuangan yang tidak ringan, Netral akhirnya mendapatkan produser untuk album perdananya. Dibawah naungan PT. Indosemar Sakti, Netral merilis album wa…lah, dan berhasil menjual lebih dari 80.000 unit kaset dan Compact Disc dari album perdana ini..

Album kedua Netral berjudul Tidak Enak dirilis pada tanggal 30 Juli 1996 dan koferensi pers di Jazz Rock Café Jakarta dihadiri hampir seluruh rekan pers di Jakarta dan rekan pers dari daerah lainnya.

Album kedua Netral berjudul TIDAK ENAK, memang berkesan tidak enak, tetapi bila diamati ada keseriusan dan kepedulian dalam musik Netral sehingga menimbulkan suatu daya tarik bagi yang mendengarnya. Dengan lagu Bobo, boring day , dan desaku album kedua ini tidak kalah angka penjualannya dengan album pertama.

Band ini semakin dikenal banyak orang sehingga ketika band asing seperti Foo Fighters, Sonic Youth, dan Beastie Boys hadir di Indonesia pada acara Jakarta Pop Alternatif Music Festival, Netral diminta untuk menjadi pendamping band mereka. Tercatat lebih dari 50.000 orang menyaksikan pementasan Netral.

Tidak hanya sukses di pementasan, namun sukses Netral juga diikuti dengan masuknya Netral dalam nominasi BASF AWARD untuk kategori pendatang baru terbaik dari group Rock terbaik.

Pada tanggal 16 januari 1998, Netral mengeluarkan album ketiga dengan judul “ Album Minggu Ini “ dan berlangsung menggelar tour ke-24 kota di Sumatera dan Jawa. Dengan klip video “ Pucat Pedih Serang “ buatan Rizal Mantovani, membuat penjualan album ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu pertama. Angka ini terus bertambah dengan adanya lagu-lagu lain yang sangat disukai pasar seperti lagu Kau, Selamat Datang, dan Dukun Kebo Ijo. Berbeda dengan album-album sebelumnya, album ini lebih mudah didengar, dengan harapan mampu menyerap pasar yang lebih luas.

Pada bulan Juli 1998, Bimo menyatakan ingin keluar karena mau mencoba warna musik baru. Walaupun berat hati namun akhirnya Netral harus melepas Bimo. Masa-masa tanpa Bimo harus dilewati dengan Additional Drummer untuk mengisi jadwal pementasan.

Beberapa Additional Drummer yang pernah membantu Netral, adalah :
1. Hengky (Kindern)
2. Toni Traxx (Kaktus)
3. Eno (Djakarta)

Atas desakkan produser, Netral harus segera mencari Drummer tetap untuk mengisi tempat yang ditinggalkan Bimo, maka setelah mempertimbangkan banyak hal, diputuskan untuk mengajak Eno sebagai Drummer tetap Netral. Maka terhitung sejak 26 Maret 1999, Eno menerima tawaran Netral dan resmi menggantikan Bimo.

Bersama Eno, akhirnya Netral dapat merilis album keempatnya yang berjudul “ PATEN “ pada tanggal 9 Juni 1999. Dengan didukung Additional Musician seperti Dhani Ahmad dan Dessy Fitri, hits Netral yang berjudul “ Nurani “ dipercaya dapat menaikkan angka penjualan album diatas 150.000 unit. Apalagi di album ini masih ada materi-materi seperti Babi, ’98, & Pecah Belah, Yang Enerjik, mudah dipahami dan dapat mewakili suara-suara anak muda yang selama ini kurang didengar.Sound Guitar yang unik dan pukulan Drum Eno yang dinamis menjadikan album ini lebih matang dari album-album sebelumnya.

Pada bulan Juli 1999 dengan bantuan sutradara Dimas Djayadiningrat video klip nurani menjadi juara video musik Indonesia untuk bulan Juli 1999/2000.
Pada bulan Agustus – September netral melakukan tour di beberapa kota di jawa – bali termasuk bisa main di centerstage di Hard rock hotel Bali yang biasanya diisi oleh musik-musik yang easy listening.

Akhir bulan November Miten mengundurkan diri dari netral setelah beberapa kali absen di setiap kegiatan. Pada bulan Desember 1999 Miten berpamitan untuk berangkat ke Amerika meneruskan sekolahnya.

Setelah Miten mengundurkan diri, dan sementara posisinya diisi oleh beberapa additional , yang antara lainnya adalah Damar ( kakak kandung Miten). Adapun pengisi gitar selama belum mendapat pengganti adalah :
1. Apoy ( Denny Iskandar)
2. Damar
3. Denny Chasmala
4. Taras

Secara bergantian mereka membantu netral untuk konser, rekaman atau kegiatan lainnya.

Pada bulan Mei 2000 netral menyelesaikan rekamannya untuk “album the best” yang materinya 12 lagu kumpulan dari album pertama hingga keempat dan ditambah dua lagu baru yang berjudul Cahaya bulan, dan Warna Biru.

Pada Tahun 2001, dengan 2 orang personil saja netral merilis album ke V dengan judul “Oke Deh” dengan hits singlenya Bertarung. Album ini berisikan lagu-lagu terbaru karya Eno dan Bagus serta dibantu oleh beberapa additional gitar.

Tahun 2003, Netral mendapat satu personil baru untuk posisi gitar yaitu Coki, setelah melalui audisi yang panjang dan beberapa kali ikut sebagai additional gitar di beberapa konser musik bersama netral, makan akhirnya, coki resmi menjadi anggota netral. Di tahun yang sama, netral merilis album terbaru bertitel “Kancut” dengan single pertamanya yang berjudul - I Love You. Album ini cukup sukses dan merebut perhatian anak-anak muda karena materi album ini cukup fresh, dan unik namun memiliki ciri khas netral yang kental. Pada akhir tahun 2003 , Netral mengeluarkan klip keduanya berjudul – Namanya Juga Netral. Lagu yang sedikit berbau bossas ini disertai lirik yang lucu dan tetap diakhiri dengan beat ala netral yang kencang dan powerful, menjadikan lagu ini menjadi sesuatu yang baru dan unik bagi pasar musik Indonesia.

Tanggal 7 Februari 2005, netral merilis album ke VII, dengan materi 7 lagu dan hanya dicetak 7000 keping DVD saja, netral bermaksud agar album ini menjadi persembahan yang special bagi para pecinta musik netral. Karena album ini hanya dicetak terbatas. Dengan menjadi produser album sendiri dengan nama “Kancut Record”, netral merilis album “Hitam” , dengan single pertamanya – Haru Biru. Album ini hanya dijual melalui fans club neytral, melalui distro dan melalui MTV trax, dengan disertai bonus DVD berisi film tentang pembuatan album ini. Maka menjadikan album ini sesuatu yang special dan mungkin baru pertama di Indonesia.

Pada Bulan Juni 2005, netral merilis album ke 8 yang berjudul “Putih” . Atas desakkan para penggemar netral, maka album ini dirilis secara nasional dengan bekerja sama dengan Alfa Records sebagai distributor, maka album putih ini bisa diperoleh di semua toko kaset. Album ini menghasilkan banyak single seperti ; “Terbang Tenggelam”’, “Sorri”, “di Pantai di kala rembulan”, “Super Hero”, dan “Terompet Iblis”. Album putih ini cukup sukses dalam penjualannya yang tidak kurang dari 100 ribu keping kaset terjual di seluruh Indonesia. Belum lagi jadwal konser yang padat selama 1 tahun penuh, membuat album Putih ini cukup sukses.

Adalah Netral yang berarti bebas, tanpa batasan, positif, dan tidak pernah berpihak pada apa dan siapapun, hanya berpihak pada dirinya sendiri dan diatas segalanya tentunya Tuhan Yang Maha Esa

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL IWAN FALS

Aku lahir tanggal 3 September 1961. Kata ibuku, ketika aku berumur bulanan, setiap kali mendengar suara adzan maghrib aku selalu menangis. Aku nggak tau kenapa sampai sekarang pun aku masih gambang menangis. Biar begini-begini, aku orangnya lembut dan gampang tersentuh. Sebagai contoh, menyaksikan berita di televisi yang memberitakan ada orang sukses lalu medapatkan penghargaan atas prestasinya, aku pun bisa menangis. Melihat seorang ibu yang menunjukkan cinta kasihnya pada anaknya, juga bisa membuat aku tersentuh dan lalu menangis

Bicara perjalanan karir musikku, dimulai ketika aku aktif ngamen di Bandung. Aku mulai ngamen ketika berumur 13 tahun. Waktu itu aku masih SMP. Aku belajar main gitar dari teman-teman nongkrongku. Kalau mereka main gitar aku suka memperhatikan. Tapi mau nanya malu. Suatu hari aku nekat memainkan gitar itu. Tapi malah senarnya putus. Aku dimarahi.

Sejak saat itu, gitar seperti terekam kuat dalam ingatanku. Kejadian itu begitu membekas dalam ingatanku.

Dulu aku pernah sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama 8 bulan. Kebetulan di sana ada saudara orang tuaku yang nggak punya anak. Karena tinggal di negeri orang, aku merasakan sangat membutuhkan hiburan. Hiburan satu-satunya bagiku adalah gitar yang kubawa dari Indonesia. Saat itu ada dua lagu yang selalu aku mainkan, yaitu Sepasang Mata Bola dan Waiya.

Waktu pulang dari Jeddah pas musim Haji. Kalau di pesawat orang-orang pada bawa air zam-zam, aku cuma menenteng gitar kesayanganku. Dalam perjalanan dalam pesawat dari Jeddah ke Indonesia, pengetahuan gitarku bertambah. Melihat ada anak kecil bawa gitar di pesawat, membuat seorang pramugari heran. Pramugari itu lalu menghampiriku dan meminjam gitarku. Tapi begitu baru akan memainkan, pramugari itu heran. Soalnya suara gitarku fals. "Kok kayak gini steman-nya?" tanyanya. Waktu itu, meski sudah bisa sedikit-sedikit aku memang belum bisa nyetem gitar. Setelah membetulkan gitarku, pramugari itu lalu mengajariku memainkan lagu Blowing in the Wind-nya Bob Dylan.

Waktu sekolah di SMP 5 Bandung aku juga punya pengalaman menarik dengan gitar. Suatu ketika, seorang guruku menanyakan apakah ada yang bisa memainkan gitar. Meski belum begitu pintar, tapi karena ada anak perempuan yang jago memainkan gitar, aku menawarkan diri. "Gengsi dong," pikirku waktu itu. Maka jadilah aku pemain gitar di vokal grup sekolahku.
Kegandrunganku pada gitar terus berlanjut. Saat itu teman-teman mainku juga suka memainkan gitar. Biasanya mereka memainkan lagu-lagu Rolling Stones. Melihat teman-temanku jago main gitar, aku jadi iri sendiri. Aku ingin main gitar seperti mereka. Daripada nggak diterima di pergaulan, sementara aku nggak bisa memainkan lagu-lagu Rolling Stones, aku nekat memainkan laguku sendiri. Biar jelek-jelek, yang penting lagu ciptaanku sendiri, pikirku.

Untuk menarik perhatian teman-temanku, aku membuat lagu-lagu yang liriknya lucu, humor, bercanda-canda, merusak lagu orang. Mulailah teman-temanku pada ketawa mendengarkan laguku.

Setelah merasa bisa bikin lagu, apalagi bisa bikin orang tertawa, timbul keinginan untuk mencari pendengar lebih banyak. Kalau ada hajatan, kawinan, atau sunatan, aku datang untuk menyanyi. Dulu manajernya Engkos, yang tukang bengkel sepeda motor. Karena kerja di bengkel yang banyak didatangi orang, dia selalu tahu kalau ada orang yang punya hajatan.

Di SMP aku sudah merasakan betapa pengaruh musik begitu kuat. Mungkin karena aku nggak punya uang, nggak dikasih kendaraan dari orang tua untuk jalan-jalan, akhirnya perhatianku lebih banyak tercurah pada gitar. Sekolahku mulai nggak benar. Sering bolos, lalu pindah sekolah.

Aku merasakan gitar bisa menjawab kesepianku. Apalagi ketika sudah merasa bisa bikin lagu, dapat duit dari ngamen, mulailah aku sombong. Tetapi sesungguhnya semuanya itu kulakukan untuk mencari teman, agar diterima dalam pergaulan.

Suatu ketika ada orang datang ke Bandung dari Jakarta. Waktu itu aku baru sadar kalau ternyata lagu yang kuciptakan sudah terkenal di Jakarta. Maksudku sudah banyak anak muda yang memainkan laguku itu. Malah katanya ada yang mengakui lagu ciptaanku.

Sebelum orang Jakarta yang punya kenalan produser itu datang ke Bandung, aku sebetulnya sudah pernah rekaman di Radio 8 EH. Aku bikin lagu lalu diputar di radio itu. Tapi radio itu kemudian dibredel.

Setelah kedatangan orang Jakarta itu, atas anjuran teman-temanku, aku pergi ke Jakarta. Waktu itu aku masih sekolah di SMAK BPK Bandung. Sebelum ke Jakarta aku menjual sepeda motorku untuk membuat master. Aku tidak sendirian. Aku bersama teman-teman dari Bandung: Toto Gunarto, Helmi, Bambang Bule yang tergabung dalam Amburadul.

Kami lalu rekaman. Ternyata kasetnya tidak laku. Ya, sudah, aku ngamen lagi, kadang-kadang ikut festival. Setelah dapat juara di festival musik country , aku ikut festival lagu humor. Kebetulan dapat nomor. Oleh Arwah Setiawan (almarhum) lagu-lagu humorku lalu direkam, diproduseri Handoko. Nama perusahaannya ABC Records. Aku rekaman ramai-ramai, sama Pepeng (kini pembawa acara kuis Jari-jari, jadi MC, dll), Krisna, dan Nana Krip. Tapi rekaman ini pun tak begitu sukses. Tetap minoritas. Hanya dikonsumsi kalangan tertentu saja, seperti anak-anak muda.

Akhirnya aku rekaman di Musica Studio. Sebelum ke Musica, aku sudah rekaman sekitar 4 sampai 5 album. Setelah rekaman di Musica itu, musikku mulai digarap lebih serius. Album Sarjana Muda, misalnya, musiknya ditangani Willy Soemantri.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL HIJAU DAUN BAND


Grup band asal Lampung ini beranggotakan lima personel, Dide (vokal), Array dan Arya (gitar), Deny (drum), dan Richan (bas). Mereka telah dikontrak label Sony BMG sejak 31 April 2008, untuk tiga album, di luar album kompilasi, religi, akustik, dan soundtrack.

Sebelum merilis album solo, sepak terjang mereka di ranah musik kampung halamannya sendiri sudah sangat diperhitungkan. Terbentuk tahun 2001, dan kemudian mempunyai formasi tetap sejak tahun 2002, band ini sudah merilis dua single yang masuk dalam dua album kompilasi dimana sukses menjadi hit di Lampung dan sekitarnya. Mereka juga kerap sepanggung dengan band ibukota yang manggung di kotanya.

Album solonya yang berjudul IKUTI CAHAYA, mengangkat 10 lagu dengan musik pop progresif. Simak lagu Suara (Ku Berharap), yang isinya harapan bahwa ceweknya masih mengganggap sebagai kekasihnya. Atau nikmati sentuhan musik ala brit pop seperti dalam lagu De Javu dan Lihatlah, yang lebih ngebeat. Tak melulu cinta-cintaan, Dide dkk juga mengangkat tema tentang spiritualitas, seperti dalam lagu Ikuti Cahaya, sebagai permintaan petunjuk kepada Yang Diatas.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL HELLO BAND


Menyanyi untuk berbagi ... Begitu maunya anak-anak band yang merasa mewakili kota Gudeg, Jogjakarta. Menyanyi tidak hanya untuk dinikmati sendiri, tapi untuk berbagi. Berbagi cerita, berbagi ceria, berbagi kasih, berbagi cinta, berbagi kisah manis, juga berbagi kisah yang dramatik.

HELLO, secara personil sudah melalui proses yang panjang dan berliku. Sebelum tergabung dalam HELLO, mereka adalah bagaikan tulang-tulang yang berserakan dari satu grup band ke grup lainnya. Termasuk sang vokalis, yang rajin mengikuti ajang ferstival menyanyi, mulai dari tingkat RT, sampai yang dianggap paling bergengsi yaitu mengikuti ajang pencarian bakat disalah satu stasiun televisi nasional dan WIDI adalah juara di ajang yang fenomenal itu.

Atas prakarsa….maka tulang-tulang yang bertebaran itu pun di kumpulkan. Di sebuah kota yang bernama Jogjakarta. Nama HELLO resmi diabadikan sebagai nama grup pada tanggal19 bulan Desember tahun 2007.

Alasan memberi nama HELLO, karena kalimat itu terasa begitu familiar, sederhana, gampang diingat dan ditulis. HELLO juga berarti sapaan yang akrab dan hangat. Diharapkan kehadiran HELLO langsung bisa memberikan keakraban dan kehangatan di rimba raya musik Indonesia. Untuk itu, HELLO pun tidak sungkan-sungkan memakai motto: MENYANYI UNTUK BERBAGI.
Begitu nama didapat, langsung membuat demo dan akhirnya bertemu dengan management Positive Art dan langsung merilis album dibawah Nagaswara.

Kini kelimanya, WIDI (vokalis), GAVET (Keybordist), GANI (Gitaris), PRIMA (Bassis), dan DEDY (drummer). Kelimanya menyapa dengan single hit pertama ”Ular Berbisa”, yang isinya menyindir seseorang yang kerap menyakiti hati kekasihnya dengan bersembunyi dibalik rayuan dan sgala sesuatu yang dia punya. Kalo mau lagu yang riang juga ada ada judulnya ”Pejuang Cinta”. Lagu yang full cinta dengan segala keindahannya pun ada, coba dengar dan nikmati lagu: Biarkan Berlalu. Penasaran dengan kehebatan vocal WIDI, coba dengar lagu ”Takkan Terganti”. Atau telinga kita ingin menikmati dominasi musik dari grup ini, simak di lagu ”Nuansa Kota”.

HELLO…sudah berucap “hello” pada penggemarnya dan HELLO menunggu sambutan yang meriah dari hati yang sedang di sapanya.

Karena HELLO bernyanyi untuk berbagi

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL GIGI BAND


Dengan modal keinginan yang sama khususnya di bidang musik, Aria Baron, Thomas Ramdhan, Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana mendirikan kelompok musik yang diberi nama G I G I pada tanggal 22 Maret 1994.

Kehadiran mereka di blantika musik Indonesia awalnya tidak langsung bersinar begitu saja, padahal kalau dilihat dari penampilan , kemampuan dan pengalaman-nya, mereka dapat dikategorikan sarat sebuah group musik yang harus diperhitungkan kehadirannya.

Album perdana “ ANGAN “ terjual 100.000 copy, sebuah angka penjualan yang sebenarnya cukup lumayan untuk sebuah group baru pada masa itu, apalagi kalau didengar dengan teliti bahwa pada album tersebut warna musik GIGI belum terlihat jelas, mereka masih dalam proses pencarian, mereka masih memainkan musiknya menurut kata hatinya sendiri-sendiri, kebutuhan group pada saat itu dipikirkan dan hasilnya belum seperti yang diharapkan.

Ada angin, publik mulai memperhatikan musik GIGI, menyadari hal tersebut merupakan peluang yang baik, mereka mulai membenahi segala bidang yang dianggap penting dalam berolah musik. Dalam mempersiapkan album kedua konsep musik benar-benar dimatangkan dan disempurnakan dengan mempertimbangkan analisa dan masukan-masukan yang diperoleh pada album pertama. Selain itu untuk lebih memaksimalkan konsentrasi personel GIGI dalam berolah musik, tanpa terganggu hal-hal lain di luar musik, dibentuklah GIGI MANAGEMENT.

Kerja keras dan kesabaran membuahkan hasil yang baik, album kedua “ DUNIA “ yang dirilis tahun 1995 adalah sebuah pembuktian bahwa perjuangan mereka selama setahun tidaklah percuma. Album dengan lagu hit “ Janji “ laku terjual 400.000 copy. Tidak itu saja prestasi yang diperoleh , selain album ini ikut menaikan kembali permintaan akan album pertama, pada acara Indonesia Musik Emas yang diikuti oleh group-group papan atas di Indonesia, GIGI dinobatkan sebagai kelompok musik terbaik. Kondisi ini pula yang memudahkan GIGI MANAGEMENT untuk menggapai target tahunannya.

September 1995 adalah tahun cobaan, pada saat dimana GIGI sedang tegar berkibar di atas, Aria Baron meninggalkan GIGI, pasalnya ingin melanjutkan sekolahnya di Amerika. Akhirnya dilepaslah Baron dan GIGI tetap berjalan dengan komitmen tidak juga menambah personil pengganti ( walau banyak guitarist yang mau audisi). kondisi seperti ini ternyata tidak membuat masalah berarti. Terbukti pada April 1996 saat GIGI me-rilis album ketiganya yang berjudul “ 3/4 “ masih banyak yang menyukainya. Album dengan lagu hit “ O O Oo Oo O “ ini laku terjual sama dengan album kedua kurang lebih hampir 400.000 copy. Sedangkan prestasi tahun 1996 yang diperoleh GIGI adalah sebagai kelompok musik paling bersinar 1996, Group Band terlaris 1996, dari Data management 48 kali show yang ditargetkan dapat tercapai 59 show, satu di antaranya di Amerika.

Lagi-lagi cobaan, semua masalah yang ada di tahun 1995 dapat terselesaikan datang lagi ditahun 1996, Thomas Ramdhan pada Mei 1996 mengundurkan diri disusul Ronald Fristianto pada November 1996. Bukan saja management yang menyesalkan permasalahan ini terjadi tapi masyarakat musik pun demikian adanya. Akhirnya apa boleh dikata demi memberikan pertanggunganjawaban atas kewajibannya, GIGI (yang personelnya tinggal Dewa Budjana dan Armand Maulana saja) didukung sepenuhnya oleh Management memutuskan untuk tetap berjalan dan mencari pemain pengganti. Pilihannya adalah Opet Alatas ( Bass ) dan Budhy Haryono ( drum ).

Tahun 1997 adalah tahun serba baru bagi GIGI. Selain dua pemain baru dan konsep musik baru, perusahaan rekamannya pun baru. Sebenarnya kondisi lain yang diharapkan harusnya baru juga, ternyata tidak begitu, Album yang diberi nama “ 2 X 2 “ yang dapat dikatakan album tereksklusif GIGI tersebut yang proses pengambilan suaranya di lakukan di Indonesia dan Amerika, proses penyempurnaan keseluruhan ( Mixing dan Mastering ) dilakukan sepenuhnya di Amerika kurang dipromosikan secara maksimal, akibatnya album yang bekerjasama dengan Musisi Dunia seperti Billy Sheehan ( Bassist Mr. BIG ), Harry Kim dan Arturo Velasco ( Phil Collins Brass Sections ), Eric Marienthal ( Saxophone Solo ) hasil yang diharapkan tidak seperti yang ditargetkan. Untung ada Program tour 100 Kota dari Management GIGI yang paling tidak membantu meningkatkan penjualan kaset.

Tahun 1998, adalah tahun pembuktian bagi GIGI. Konsep musik yang sempat sedikit berubah akibat penyesuaian dengan personel yang baru, sekarang kembali seperti cirinya sediakala. Pindah perusahaan rekaman ke Sony Music Indonesia adalah pilihan yang tepat. 19 Juni 1998, sepulangnya GIGI show di Malaysia , album “ KILAS BALIK “ di lempar kepasar. Tidak diduga hasilnya, dengan kerjasama yang baik antara Management GIGI dan Sony Music Indonesia mengemas promosi album, tingkat penjualan kasetnya terhitung laku keras. Tidak saja di Jakarta atau di Pulau Jawa, dipulau lainnya pun penjualan kaset GIGI menjadi best seller untuk beberapa periode mingguan. Sedangkan hits lagu “ Terbang “ duduk ditangga lagu terbaik radio di Indonesia tidak kurang dari 9 minggu, belum lagi lagu lainnya seperti “ Dimanakah kau berada “ dan “ Rindukan Damai “. Penjualan kaset dan CDnya mencapai angka 300.000. Prestasi lain yang diperoleh ditahun 1998 pun sangat menggembirakan seperti di Anugerah Musik Indonesia, GIGI menggondol beberapa katagori seperti Group Terbaik, Penyanyi Terbaik, Lagu Terbaik dan Nominasi Cover Kaset Terbaik. Sedangkan dari media cetak GIGI dinobatkan sebagai group pop rock terbaik 1998 dan group paling bersinar 1998. Yang paling menggembirakan bagi GIGI di kondisi ekonomi Indonesia yang sedang parah begini target management untuk mencapai 48 kegiatan/show dalam satu tahun ( terhitung Juni 1998 ) sudah terlampaui di akhir tahun 1998 dengan 68 kegiatan/show.

GIGI tetap gigih dalam ber- Cita, menyelesaikan Cipta untuk mendapatkan Citra. Karena hal itu GIGI yang terdiri dari Armand Maulana ( Vocal ), Budhy Haryono ( Drum ), Dewa Budjana ( Guitar ) dan Opet Alatas ( Bass ) akan selalu berusaha melakukan terobosan baru dalam bermusik.

Tahun 1999, adalah tahun yang cukup suram bagi dunia musik Indonesia. Dalam kondisi perekonomian yang dilanda krisis berkepanjangan sangat mempengaruhi aktivitas dan kehidupan bermusik. Bursa kaset, aktivitas show, aktivitas rekaman terasa ikut lesu darah. Ditambah dengan suhu politik yang kian meninggi menjelang pemilu tahun ini, menimbulkan bermacam prediksi dan ketidakpastian tentang kondisi pasca pemilu. Demikian pula yang terjadi pada dunia musik. Banyak proyek-proyek rekaman tertunda menunggu perkembangan politik dan ekonomi Indonesia.

Di tengah ketidakpastian dan kesemrawutan itulah GIGI tetap bertahan dan tetap terus berkarya. Bahkan suasana muthakhir negeri tercinta ini terekspresikan dalam salah satu karya GIGI terbaru yang berjudul “1999,,,,Menangis”.

Bersamaan dengan HUTnya yang ke 5 bulan April 1999 yang ditandai dengan konser tunggal GIGI di Gedung Kesenian Jakarta yang bertajuk “Konser Balas Budi”, diluncurkan pula album ke 6 GIGI yang berjudul “BAIK” . Ada yang istimewa di album keenam ini. “Si anak hilang” THOMAS RAMDHAN kembali memperkuat jajaran formasi GIGI yang posisinya di tiga tahun kemarin diisi oleh Opet Alatas. Dan GIGI seakan menemukan kembali komponennya yang sempat hilang, yang membuat formulasi komposisi-komposisi GIGI kian kokoh saja. Dengan hits andalan “Hinakah” Album GIGI – BAIK menginjak bulan kedua sudah mencapai penjualan 60.000 keping meskipun belum ditunjang dengan promosi penayangan video klipnya yang eksklusif (dikarenakan kapling acara di media televisi saat itu didominasi oleh kampanye-kampanye parpol dan talk show bernuansa politik yang memang ratingnya sedang tinggi). Dan….. Armand Maulana, Budhy Haryono, Dewa Budjana dan Thomas Ramdhan tetap berkeyakinan bahwa bagaimanapun keadaannya, apapun cobaan dan rintangannya, dengan segenap kepiawaiannya berolah musik GIGI akan tetap menggigit di sanubari penggemarnya dan masyarakat pada umumnya. Di tahun 1999 itu pula GIGI mengukir sejarah dalam karier musiknya dengan menggelar konser tunggal yang di beri nama “Konser Balas Budi” di Gedung Kesenian Jakarta dengan melibatkan puluhan pemain orkestra dalam konsernya itu.

Selain ditayangkan secara langsung dalam acara ekslusif oleh Indosiar, konser ini juga direkam secara live dan album live tersebut dirilis pada pertengahan tahun 2000 dengan judul “GIGI GREATEST HITS LIVE IN CONCERT”. Tahun 2000, selain album “GIGI GREATEST HITS LIVE IN CONCERT” yang dirilis oleh Sony Music Indonesia, Sony Music Malaysia merilis pula ALBUM GIGI yang merupakan kompilasi dari album “KILAS BALIK” dan album “BAIK”.

Dengan formasi Armand Maulana, Dewa Budjana, Budhi Haryono dan Thomas Ramdhan ini GIGI melepas tiga album lagi, yaitu Untuk Semua Umur (2001), The Best of GIGI (2002), dan Salam Kedelapan (2003).

Tahun 2004, GIGI kembali ‘dihantui’ dengan trauma ‘bongkar-pasang’ personel. Dalam masa penggarapan album Original Sound Track (OST) Brownies, Budhy Haryono karena satu dan lain hal tidak dapat ikut aktif di studio rekaman. Karena album ini harus segera selesai seiring dengan akan dirilisnya film Beownies, atas referensi dari Budhy dan kesepakatan personel GIGI lainnya dilibatkanlah Hendy sebagai additional player menggantikan posisi Budhy Haryono.

Dengan dikawal Hendy pada drum, GIGI terus berkarya dengan melahirkan lima album, yaitu Next Chapter, Peace Love n Respect, dan tiga album religi yaitu Raihlah Kemenangan, Raihlah Kemenangan (repackaged) dan Pintu Sorga

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL ENDANK SOEKAMTI


Tanggal 1 Januari 2001 begitu berarti untuk tiga orang berandalan dari jogja Erix, Ari & Dori!

Berawal dari keisengan & banci tampil,Erix mengajak Ari & Dori untuk memikat lawan jenis dengan nge-jamn disebuah event dimlm pergantian tahun. Applaus ratusan orang yang memadati Java café jogja menggema setiap lagu selesai dimainkan.

Respon baik dari teman-teman musisi dimlm itu membuat trio ini memutuskan untuk tetap jalan, dari situ timbul nama “nyleneh” Endank Soekamti.

Walopun terkesan asal-asalan,Nama Endank Soekamti mengandung filosofi yin dan yang bagi mereka. Dua nama tersebut merupakan 2 pribadi yang sangat berbeda. Nama Endank dicomot dari si Endang gebetan Ari yang begitu cantik dan baik hati, Sedangkan Soekamti diambil dari ibu guru Erix yang judes, jahat & galak. Yapz… cukup untuk mewakili baik & buruk.

Setelah itu mereka mulai latihan di studio untuk persiapan mengikuti beberapa acara lokal.anehnya mereka ga pernah lolos seleksi & berakhir sebagai penggembira. Merasa dendam & ga puas sebagai penonton, mereka merubah strategi dengan membuat 2 lagu demo, setelah itu melakukan pendekatan ke radio-radio. Alhasil 2 lagu mereka sukses diputar di radio. Berkat lagu yang tiap pagi siang & malam mereka request sendiri di radio sebagai pancing, Jogjakarta pun pelan2 mulai mengenal Endank soekamti Sampai akhirnya tiba juga banyak orang suka & merequest lagu mereka.. Boomm!!! 6 bulan menjadi top request Endank Soekamti meroket di kota sendiri. Mulai dari situ tawaran manggung ga pernah sepi...,he he.. Bahkan hampir Semua event lokal dikampus2 menampilkan mereka sebagai bintang tamu.

Belum puas dengan botol sebagai bayaran, mereka memutuskan untuk berjuang menuju industri musik nasional. Diakhir tahun 2002 mereka mencoba membuat demo secara digital recording dirumah sendiri untuk dikirim ke label-label besar di Jakarta.Karna bosan menunggu tanggapan dari Jakarta,Erix Dory Ari melakukan diskusi dengan senior2 musisi dijogja,disitulah Pongky jikustik dan tony trax terinspirasi untuk membuat sebuah Label & merekrut Endank soekamti sebagai artisnya.

Juni 2003 Endank Soekamti merilis album pertama “KELAS I” dibawah bendera Proton Record, tak disangka jika respon pendengar musik nasional sangat antusias dengan album ini. Data sampai akhir 2006 mencatat 40ribu keping telah terjual.

Seiring dengan semakin dikenalnya Endank Soekamti muncul sekumpulan anak2 muda yg menamakan diri sebagai kamtis family (fans Endank Soekamti) di berbagai penjuru kota di Indonesia yang jumlahnya semakin hari semakin banyak. Dukungan kamtis membuat mereka lebih bersemangat bertahan di gilanya industrii music indonesia.

Ditahun 2004 Endank Soekamti mulai dilirik Warner Music Indonesia & 2005 akhirnya endank soekamti merilis album kedua “Pejantan Tambun” dibawah Label besar Warner Music Indonesia.

Melewati perjuangan dari panggung kepanggung sepanjang tahun 2005-2006 album ini mengalami penurunan terjual 30.000 copy . Ironisnya showcase mereka tercatat dengan jadwal yang lbh padat. Bahkan ditahun itu Endank soekamti sempat mendapat gelar RAJA PENSI diJKT.

Di tahun 2007 mereka merilis album ketiga dengan judul “sssttt!!!”. Album yang penuh experiment ini direkam & dimixing sendiri dirumah dengan alat yang serba sederhana. mereka juga menambah pendewasaan lagu tanpa mengurangi cirri khas mereka yg sedikit nakal. Sound yg dihasilkan pun bs dipertanggung jawabkan, bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang . Dialbum ini juga sebuah pembuktian bahwa Endank soekamti termasuk band yg sangat survive & exis. bahkan banyak yang berpendapat sound album ketigalah yang paling matang.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL ELLO


Ello lahir di Jakarta, 20 Februari 1983. Darah musiknya mengalir deras dari kedua orang tuanya, yaitu pasangan musisi Minggus Tahitoe dan Diana Nasution. Sejak usia empat tahun Ello kecil sudah mengenal alat musik piano, dan pada saat duduk di bangku SMP bersama teman-temannya ia membentuk band. Namun sayang band yang dibentuknya tak lama bubar. Cowok yang suka dengan musik dari Jamiroquai, Maxwell, hingga Stevie Wonder ini lebih banyak menemukan keasyikan dengan mengeksplorasi bakatnya dalam menulis lagu. Iseng-iseng dibuatlah demo yang kemudian ditawarkan ke sejumlah perusahaan rekaman. Pada akhir 2003 tawaran pun datang dari Sony Music yang memintanya bergabung.

Suara penyanyi bernama lengkap Marcello Tahitoe ini pun menghiasi album Audy, 20-02. Di album itu dia berduet dengan Audy di lagu Silang Hati. Tanggal 28 Maret 2005 album perdananya yang diberi judul Ello dirilis. Album yang menampilkan 10 lagu ini sebagian besar adalah karya Ello sendiri. Sebagai single unggulan dipilih Pergi Untuk Kembali, lagu lawas karya sang ayah. Album ini juga didukung oleh sejumlah musisi beken seperti Tohpati, Irwan Simajuntak, dan Glenn. Khusus dengan Glenn, Ello membawakan lagu lama milik Glenn berjudul Kau.

Februari 2006 Ello meluncurkan album Repackaged yang berisi 14 lagu, 10 lagu dari album perdananya ditambah empat lagu baru. Di album ini dia melakukan beberapa eksplorasi musik, antara lain dengan memasukkan unsur musik reggae, salah satu genre musik favoritnya, dalam single berjudul Gadisku. Lagu yang didaulat menjadi hit single andalan pertama ini dihantarkan dalam mid tempo yang catchy dan beatnya asyik. Kita dapat menikmati lengkingan vokal khas Ello yang menjadi ciri khasnya. Nuansa reggae yang nge-groove ditampilkan melalui tiupan trumpet dan trombone.

3 lagu baru lainnya yaitu Keretamu, Pergilah Dariku, dan Bila, tak kalah asyiknya. Khusus untuk lagu Keretamu, adalah ciptaan Eross SO7, yang sarat dengan irama blues country, dimana Ello membawakannya secara soulful.

Setelah merilis album repackaged, Ello sempat vakum selama tiga tahun sebelum merilis album Realistis/Idealis pada awal Februari 2009. Album ini banyak mengeksplorasi sound gitar. Format musiknya sendiri lebih condong ke pop alternatif. Single jagoannya berjudul Masih Ada yang dibalut permainan gitar yang renyah, dan mampu membawa mood fun and happy. Liriknya simple dan lugas bercerita tentang seseorang yang tetap enjoy meski dalam status jomblo

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL DRIVE BAND


DRIVE terbentuk di Jakarta pada Tahun 2003 berawal dengan nama FLOW dengan personil pada saat itu Vokal : Nivel (Skrg-FOOTNOTE), Gitar : Budi (ex-LAKUNA), Bas : Eko (ex-LAKUNA), dan Drum : Richard (ex-UNGU) adalah persaudaraan antara Budi dan Eko yang membentuk band ini dengan memainkan konsep American Rock 90's setelah membuat beberapa lagu dan demo banyak hal dilalui maka seiring jalanya waktu pula Nivel dan Richard keluar maka Genky Gutawa (A&R Waner Music Indonesia) merekomendasikan Abun (ex-DR.PM skrg KELASIK) sebagai Vokalis FLOW, maklum LAKUNA dan DR.PM adalah band yang bernaung dibawah label yang sama yakni Waner Music Indonesia, dan Abun pun resmi menjadi vokalis. Lalu ia menggamit teman band-nya semasa SMA yakni Adi (ex-AURA) untuk menjadi Drumer FLOW.

Pada Tahun 2003 akhir, Eko diterima bekerja sebagai Sound Engineer di Aquarius Musikindo maka dia mengundurkan diri dari FLOW, dan posisinya digantikan oleh Irwan (ex-KINTAMANI) yang dulu merupakan crew dan juga Additional Guitar di LAKUNA.

Tahun 2004 FLOW berniat untuk rekaman dan berhasil sign kontrak dengan salah satu Indie Label yang diproduseri oleh teman kami Adit (skrg-EDANE) sebanyak 2 album. Namun disaat memulai recording dikarenakan suatu hal Abun sang vokalis tidak bisa meneruskan proses recording dan melanjutkan perjuangan FLOW. Hingga beberapa bulan kemudian posisi Abun digantikan oleh Avan (ex-ZOOM/Kompilasi Mentos BMG) namun seiring dengan sibuknya sang produser dengan bisnis baru industri garmennya yang bernama HIPBONE maka atas persetujuan kedua belah pihak perjanjian tersebutpun batal terlaksana.

Setelah posisi Abun digantikan oleh Avan perjalanan Band pun sempat vakum lama, hingga di tahun 2004 akhir FLOW meminta Robert untuk membantu menangani Manajemen FLOW maka dengan memiliki team & perangkat yang minim FLOW banyak menjajal acara-acara musik di Jakarta saat itu.

Di pertengahan Th. 2005 Ixan (skrg KAMASUTRA) masuk menggantikan sementara posisi Irwan sebelum akhirnya Dygo (ex-AKAR) menjadi basis tetap band ini yang menjadikan band ini lebih bertenaga namun dikarenakan Avan sibuk dengan band Top 40 nya (S.T.U.P.I.D) mangung di luar kota selama beberapa bulan maka FLOW berniat mencari Vokalis baru hingga diketemukanlah Anji (ex-TOPENG/Juara I Asean Beat 2004) yang kehadirannya mampu memberi warna baru dan fresh pada musik FLOW, dan paling utama kehadirannya membuat band menjadi lebih berkarakter. Dan pada tahun yang sama pula FLOW pun berganti nama menjadi DRIVE, dikarenakan muncul Band baru menggunakan nama FLOW di Program musik Acara TV yakni Dream Band 2.

Tahun 2006 menjadi titik awal perjuangan DRIVE, dengan bermodalkan materi yang cukup dan apik maka DRIVE mencoba melempar materi demo musiknya ke tiap major label & Produser Music di Jakarta, dan sambil menunggu jawaban DRIVE banyak mengisi kesibukan dengan manggung di berbagai tempat dari mulai yang non budget, fee transport atau mendapat konsumsi saja hingga dibayar secara profesional. Sampai saat ini sudah puluhan acara telah DRIVE 'jamah' dari mulai Pensi SMA hingga acara gathering perusahaan ini berguna mencari pengalaman dan pendewasaan dalam bermusik secara live.

Dan pada bulan Juli 2006 DRIVE mencoba mengikuti audisi untuk bermain di ke'ku:n Cafe bilangan Kemang hingga akhirnya DRIVE berhasil dapat mengisi acara tiap Jumat malam setiap Minggunya lalu berubah menjadi Sabtu malam tiap Minggu 1 & 3 membawakan lagu-lagu alternative secara live akustik.

Hingga akhirnya di penghujung Tahun 2006 DRIVE berhasil memikat E-MOTION Entertainment, adalah Piyu 'PADI' yang berhasil menemukan gairah dan semangat dalam bermusik DRIVE dan pada tanggal 7 Desember DRIVE mengikat kerjasama kontrak 2 Album dengan E-MOTION Entertainment dengan Piyu sendiri sebagai Produser Musik DRIVE. Dengan tangan dingin Piyu maka lahirlah album pertama mereka, Esok Lebih Baik yang mengusung singel keren, Bersama Bintang dan Tak Terbalas.

Satu setengah tahun kemudian mereka kembali merilis album kedua, Kita Untuk Selamanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL COKELAT BAND

Ya udah, gimana kalau namanya COKELAT aja!, kan gampang diinget tuh, semua orang juga suka Cokelat…" – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat

Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, tujuh tahun yang lalu, di sebuah studio latihan di kota kembang - Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI.

Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. "Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!" ujar Kikan tujuh tahun yang lalu.

Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama tujuh tahun ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia.

Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi "Indie Ten" (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album "Untuk Bintang" (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album "Rasa Baru" (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya.

Pada hari jadinya yang ke-7 ini, Cokelat memperkenalkan format barunya yang akan muncul sebagai formasi di album ketiganya. Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya Cokelat memutuskan untuk menetapkan Ernest menempati posisi Robert sebagai gitaris Cokelat. Ernest yang selama ini berstatus additional player telah resmi menjadi personil Cokelat tertanggal 31 Mei 2003. Ernest sendiri adalah adik dari Edwin, selama ini ernest telah menjalani hari-hari bersama Cokelat dimulai semenjak ia menjadi crew Cokelat, hingga menggantikan posisi gitar kedua bertandem bersama sang abang diatas panggung.

Kota satu ke kota yang lain, perjalanan satu ke perjalanan yang lain, panggung satu ke panggung yang lain, kenangan satu ke kenangan yang lain. Hari jadi kali ini menjadi sangat istimewa, kalau tahun-tahun lalu lebih banyak diperingati di Bandung, sempat pada tahun lalu, Cokelat memperingati hari jadinya yang ke enam di Aceh, penuh ketegangan, penuh kenangan dan kali ini kami memperingatinya di Jakarta. Bukan Cokelat akan pindah base ke Jakarta, tetapi kebetulan pada saat ini Cokelat sedang menyelesaikan proses rekaman album ketiganya, "Segitiga".

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL BOOMERANG BAND

Band asal Surabaya ini lebih dulu dikenal dengan nama Lost Angels. Nama mereka mulai dikenal setelah masuk dalam 10 besar terbaik Festival Rock Se-Indonesia ke 7 versi Log Zhelebour pada tahun 1993.
Dengan personel awal Hubert Henry Limahelu (Bas), John Paul Ivan (Gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (Vokal) dan Farid Martin Badjeber (Drum), mereka akhirnya menandatangani kontrak dengan Logiss Record dan mengganti nama menjadi Boomerang.

Pada tahun 1994 Boomerang merilis album perdananya, Boomerang, di bawah bendera Logiss Records. Setelah itu mereka merilis Kontaminasi Otak (1995), Disharmoni (1996), Segitiga (1998), Best Ballads of Boomerang & Hard 'N Heavy (1999), dan X'Travaganza (2000).

Usai merilis X'Travaganza, Boomerang memutuskan untuk bergabung dengan Sony Music Indonesia. Bersama Sony mereka merilis dua album, yaitu Terapi Visi (2003) dan Urbanoustic.

Pada tahun 2005, John Paul Ivan mundur dari band yang membesarkan namanya ini. Posisinya digantikan ex gitaris PowerSlaves, Andre Franzy.

Karena tak berkembang bersama Sony Music Indonesia, Boomerang akhirnya kembali ke pangkuan Log Zhelebour dan rencananya pada bulan Maret 2009 ini mereka akan merilis album terbarunya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PROFIL BONDAN PRAKOSO & FADE 2 BLACK

Bondan Prakoso & Fade 2 Black merupakan kolaborasi musikal antara Bondan Prakoso (musisi, bassis) dan Fade 2 Black (grup rap beranggotakan Titz, Santoz dan Lezzano).

Pada tahun 2004 Bondan berniat membuat proyek musik yang menggabungkan berbagai jenis musik ke dalam sebuah bentuk musik baru. Dia lalu mengajak Titz, seorang rapper yang merupakan teman satu kampusnya di Universitas Indonesia untuk bergabung. Namun Titz merasa kalau band ini akan semakin kuat jika grupnya, Fade 2 Black, turut bergabung.

Akhir tahun 2004 Bondan & Fade 2 Black mulai melangkah ke dapur rekaman. Mereka pun menciptakan beberapa lagu dengan sentuhan Rap, Rock, dan Funk. Bondan Prakoso bertanggung jawab di sisi instrumen, looping dan aransemen, sedangkan Fade 2 Black menggarap lirik lagunya.

Proses ini hanya berlangsung 4 bulan, dan pada bulan Agustus 2005 album perdana mereka yang bertajuk "RESPECT" resmi dirilis di bawah naungan Sony BMG Music Indonesia. Album tersebut diwarnai berbagai jenis musik dengan rap sebagai vokal utama, dengan ditimpali suara Bondan yang turut menghiasi beberapa lagu.

Dengan album bermaterikan 12 lagu itu, Bondan Prakoso & Fade 2 Black pun menuai beragam prestasi, diantaranya adalah Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award 2006.

Album kedua mereka, "UNITY" dirilis pada bulan November 2007. Album yang menjagokan lagu "Keroncong Protol" ini semakin memantapkan posisi Bondan Prakoso & Fade 2 Black sebagai band yang kreatif dan mampu menciptakan sesuatu yang berbeda. Berkat album ini mereka kembali meraih penghargaan Best Rap Album Production dalam Indonesian Music Award 2008.

Tentang Bondan Prakoso

Bondan Prakoso lebih dulu dikenal sebagai penyanyi cilik lewat lagu "Lumba-Lumba" yang populer di era 80-an. Ketika beranjak dewasa dia tetap setia di jalur musik, dengan bass sebagai "senjatanya".

Tahun 1999 Bondan bergabung dengan Funky Kopral. Bersama band ini, Bondan sempat menelurkan dua album, yaitu Funchopat (1999) dan Funkadhelic Rhythm and Distortion (2000). Namun pada tahun 2003 Bondan memutuskan mundur dari Funky Kopral dan kemudian membentuk Bondan Prakoso & Fade 2 Black.

Musisi kelahiran 8 Mei 1984 ini dikenal sebagai bassis yang handal. Bahkan dia sempat tampil dalam acara "Bass Heroes" bersama 11 pemain bass Indonesia lainnya, seperti Thomas "GIGI", Rindra "Padi", Bongky "BIP", dan Adam Sheila on 7. Penampilan mereka juga direkam dalam album kompilasi "Bass Heroes" yang dirilis tahun 2006.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS